Pemanfaatan Simbiosis Mikroorganisme B-DECO3 dan Mikroalga Chlorella sp untuk Menurunkan Pencemaran Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
Abstract
The purpose of this research was to get the best treatment addition of microorganisms B-DECO3 as a reducing agent contamination of waste pollution palm factory with the addition of microalgae Chlorella sp. This research used a Completely Randomized Design (CRD)with 5 treatments and 3 replications. The treatment used against waste pollution palm factory was P0 (without addition of B-DECO3 microorganisms), P1 (addition 5ml/L of B-DECO3 microorganisms), P2 (addition 10 ml/L of B-DECO3 microorganisms), P3 (addition 15ml/L of B-DECO3 microorganisms), P4 (addition 20 ml/L of B-DECO3 microorganisms). The data obtained were analyzed statistically using Anova and DNMRT at 5 % level. The result showed that the addition of microorganism B-DECO3 had significant affect for COD, BOD, TSS, oil, and pH. The treatment chosen from the result of this research was the P4 treatment which had a value of COD (330,63 mg/L), BOD (94,53 mg/L), TSS (266,46 mg/L), Oil (2,50) and pH (8,64).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 TentangPengendalian Pencemaran Air. Jakarta.
. 1995. Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Jakarta.
. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 TentangPengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.
Azwir. 2006. Analisa pencemaran air sungai tapung kiri oleh limbah industri kelapa sawit PT. Peputra Masterindo di Kabupaten Kampar. Thesis. Pascasarjana Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Becker, E. W. 1994.Oil production. In: Baddiley, et al., editors. Microalgaee: biotechnology and microbiology. Cambridge University Press.
Borowitzka dan A. Michael. 2011. Biotechnological and Environmental Application of Microalgae.
http://www.bsb.murdoch.edu.au/groups/beam /BEAMHOME.html. Diakses pada tanggal 27 April tahun 2016.
Cardozo, A. P., J. G. F. Bersano, dan W. J. A. Amaral. 2007. Composition, density and biomass of zooplankton in culture ponds of litopenaeus vannamei (Decapoda:Penaidae) in Southern Brazil. Brazilian Journal of Aquatic Science and Technology. Vol. 11 (1) : 13-20.
Chisti dan Yusuf. 2007. Biodiesel from Microalgae. Biotechnology Andances.Vol. 25 (2) : 294-306.
Cohen, Y. 2002. Bioremediation of oil by marine microbial mats. Journal Int Microbiol. Vol. 5 (1) : 189-193. CV. Surya Pratama.
Gemilang. 2016. B-DECO3. http://www.suryapratamagemilang.co.id/indexfiles/Page694.htm. Diakses tanggal 27 April tahun 2016.
Dahril, T. 1996. Rotifer, Biologi dan Pemanfaatannya. Unri Press. Pekanbaru.
Darmayasa, I. B. G. 2008. Isolasi dan identifikasi bakteri pendegradasi lipid (lemak) pada beberapa tempat pembuangan limbah dan estuari dam.Denpasar. Jurnal Bumi Lestari. Vol. 8 (2) : 122-127.
Daryanto. 1995. Masalah Pencemaran. Tarsito. Bandung.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. Produksi, Produktivitas dan Luas lahan Kelapa Sawit. Jakarta.
Ditjen PPHP. 2006. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Kelapa Sawit. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Doraja, P. H., M. Shovitri, dan N. D. Kuswytasari. 2012. Biodegradasi limbah domestik dengan menggunakan inokulum alami dari tangki septik. Jurnal Sains dan Seni. Vol. 1 (1) : 12-20.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Fogg, G. E. dan B. Thake. 1987. Algaecultures and Phytoplankton Ecology. 3rd ed. Wisconsin. University Wisconsin Press. Madison.
Guo, L. B. dan R. E. H. Sim. 2001. Effect of light, temperature, water and meatwork effluent irrigation on eucalypt leaf litter decomposition under controlled environmental conditions. Applied Soil Ecology. Vol. 17 (2) : 229-237.
Haberl, R dan H. Langergraber. 2002. Constructed Wetlands : a chance to solve astewater problems in developing countries. Journal Sciences Technology. Vol. 40 (2) : 11-17.
Habibah, Z, E. 2011. Potensi pemanfaatan alga Chlorella pyrenoidosa dalam pengolahan limbah cair kelapa sawit. Thesis. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau. Pekanbaru.
Hardiyanto dan A. Maulana. 2012. Mikroalga Sebagai Sumber Pangan dan Energi Masa Depan. UPT UNDIP press. Semarang.
Hadiyanto, M., M. A. Nur, dan G. D. Hartanto. 2012a. Cultivation of Chlorella sp. as Biofuel Sources in palm oil mill effluent (POME). Int. Journal of Renewable Energy Development. Vol. 1 (2) : 45-49.
Helard, D., P. S. Komala, dan D. Delimas. 2012. Identifikasi mikroba anaerob dominan pada pengolahan limbah cair pabrik karet dengan sistem multi soil layering (MSL). Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 9 (1) : 74-88.
Hindarko, S. 2003. Mengolah Air Limbah Supaya Tidak Mencemari Orang Lain. Edisi Pertama. Esha. Jakarta.
Hirayama, K. 1987. An approach from the physiological aspect to the problems in present mass culture technique of the rotifer. Faculty of fisheries. Nagasaki University. Nagasaki.
Irianto, D. 2011. Pemanfaatan mikroalga laut scenedesmus sp sebagai penyerap bahan kimia berbahaya dalam air limbah industri. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Isnadina, D. R. M. dan W. Herumurti. 2012. Pengaruh waktu kontak dan pencahayaan alami pada kemampuan high rate algal reactor (HRAR) dalam penurunan bahan organik air limbah perkotaan. Jurnal Teknik Pomits.Vol. 1 (1) : 1-4.
Jusadi, D. 2003. Modul : Budidaya Pakan Alami Air Tawar (Budidaya Chorella). Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Kawaroe, M. 2010. Mikroalga, Potensi dan Pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan Bakar. IPB Press. Bogor.
Mahajoeno, E. 2011. Energi Terbarukan Dari Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Limbah Pabrik Kelapa Sawitdibuat untuk Energi Terbarukan. Alpen Steel. Bandung.
Mara, D. 1976. Sewerage Treatment in Hot Climate. John Wiley and Sons. New York.
Mardiyono. 2009. Aplikasi mikroba Saccharomyces cerevisiae dalam mereduksi logam berat krom (IV) pada limbah cair industri tekstil. Jurnal Biomedika. Vol. 12 (2) : 51-66.
Metcalf dan Eddy. 1991. Wastewater Engineering Treatment Disposal Reuse. McGraw-Hill Book Company. New Delhi.
Mulyaningsih, D. 2013. Pengaruh EM-4 terhadap penurunan kadar COD pada limbah cair industri tahu. Skripsi. Universitas Muhamadiah Surakarta. Surakarta.
Munawaroh, U., M. Sutisna, dan K. Pharmawati. 2013. Penyisihan parameter pencemar lingkungan pada limbah cair industri tahu menggunakan efektif mikroorganisme 4 (EM4) serta pemanfaatannya. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol. 1 (2) : 33-44.
Pahoja, V, M., M. U. Dahot, dan M. A. Sethar. 2001. Characteristic properties of lipase crude extract of (Caesalpinia bounducella L) seeds. Journal of Biological Sciences. Vol. 1 (2) : 775-778.
Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta.
Prihantini, N. B., B. Putri, dan R. Yuniati. 2005. Pertumbuhan Chlorella sp dalam medium ekstrak tauge (met) dengan variasi pH awal. Jurnal Makara Sains. Vol. 9 (1) : 1-6.
Priyani, N., Jamilah dan Mizarwati. 2002. Aktivitas enzim lipase ekstrasel Pseudomonas spdalam meguraikan minyak limbah cair kelapa sawit pengaruh konsentrasi substrat. Laporan Penelitian. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Rizky, K. A. 2013. Pengaruh penambahan EM-4 terhadap penurunan BOD limbah cair tahu. Skripsi. Univeritas Muhamadiah Surakarta. Surakarta.
Robbanatun. 2016. Simbiosis mutualisme EM4 dan mikroalga (Chlorella sp) dalam menurunkan polutan limbah cair kelapa sawit (Technical Report). Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru.
Romyanto, M. E. W., Wiranto dan Sajidan. 2006. Pengolahan limbah domestik dengan aerasi dan penambahan bakteri Pseudomonas putida. Jurnal Bioteknologi. Vol. 3 (2) : 42-49.
Said, N. I., W. Widayat., A. Herlambang, dan E. C. Machdar. 2002. Aplikasi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Tekstil. BPPT. Jakarta.
Sana, N. K., I. Hossin., E. M. Haque, dan R. K. Shaha. 2004. Identification, purification and characterization of lipase from germination oil seed (Brassica napus L). Journal of Biological Sciences. Vol. 7 (2) : 246-252.
Schnoor, J. L. dan S. C. Cutcheon. 2005. Phytoremediation Transformation and Control of Contaminants. Wiley-Interscience Inc. USA.
Situmorang, M. 2007. Kimia Lingkungan, cetakan I. UNIMED Press. Medan Hal : 45,115.
Su’i, M., Harijono., Yunianta dan Aulani’am. 2010. Hidrolisis enzim lipase dari ketos kelapa terhadap minyak kelapa. Jurnal Agritechnology. Vol. 30 (3) : 1-10.
Susilo, F. A. P., B. Suharto, dan L. D. Susanawati. 2015. Pengaruh variasi waktu tinggal terhadap kadar BOD dan COD limbah tapioka dengan metode rotating biological contactor. Jurnal Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Vol. 2 (1) : 21-26.
Syahputra, B. 2002. Pemanfaatan algae Chlorella pyrenoidosa untuk menurunkan tembaga (Cu) pada industri pelapisan logam. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung. Semarang.
Sze, P. 1993. A Biology of the Algae 2nd ed Wm C. Brown Publishers. Dubuque.
Widjaja, T. 2012. Pengolahan Limbah Industri (Proses Biologis). ITS Press. Surabaya.
Zahidah, D. dan M. Shovitri. 2013. Isolasi, karakterisasi dan potensi bakteri aerob sebagai pendegradasi limbah organik. Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 2 (1) 2337-3520.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/dli.4.1.p.8-17
Refbacks
- There are currently no refbacks.