Efektivitas Penggunaan Tawas dan Tanah Lempung pada Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih

Devita Trimaily, Nofrizal Nofrizal, Esy Maryanti

Abstract


Need for clean water is a very important issue and still can not be resolved, especially in the peatlands. Clean water is used for everyday purposes must comply with the requirements of water quality in accordance with the Minister of Health Decree No. 416 / Menkes / per / 1990 on the conditions and water quality control. Peat water which is a source of raw water is very abundant, whereas in the processing of peat water into clean water using a coagulant has been no literature to say exactly how many doses of coagulant used, so this research is very important to do. Therefore, this study aimed to determine the effectiveness of the use of alum, clay and a combination of both on peat water treatment. This research method using a completely randomized design-RAL (Completely Randomized Design) with two factors, alum and clay and performed repeat three times with water media processing tool is simple. Test parameters are pH, color, 6 valence chromium (Cr), manganese (Mn), iron (Fe), sulfate (SO), chloride (Cl), organic substances as KMnO4 (ZO), and hardness (CaCO3). Analysis of the data used in this study is the determination of the effectiveness of the coagulant, ANOVA test (F test) and Duncan Multiple (Duncan's Multiple Range Test). The results showed that the most effective coagulant addition is the clay of 2 g / l in combination with alum to 200 mg / l, where the combination of this coagulant obtain a pH level of 6.53 mg / l, 113.67 PtCo color, 6 valence chromium (Cr) 0,017 mg / l, manganese (Mn) 1.07 mg / l, iron (Fe) 0.39 mg / l, sulfate (SO) 108.31 mg / l, chloride (Cl) 36.56 mg / l, substance organic as KMnO4 (ZO) 90.01 mg / l, and hardness (CaCO3) 53.38 mg / l. Effectiveness and clay alum as a coagulant for peat water treatment discussed in more detail in this paper.


Keywords


peat water; Clean water; Coagulant; Alum; Clay

Full Text:

PDF

References


Anderson, E, L. Darmayanti dan Rinaldi. 2013. Pengolahan Air Gambut dengan Media Filter Batu Apung. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Unri. 1 (1) : 2-5.

Asmaradhani, D. 2015. Analisis Krom Valensi 6 (Cr+6) pada Air Bersih. http://repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/Chapter%20II.pdf (Diakses pada tanggal 10 Sepetember 2016).

Barutu, M. 2013. Air Merupakan Zat Kima yang Ada di Lingkungan. http:// repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf. (Diakses pada tanggal 10 September 2016).

Debby, E. C, L. Darmayanti dan Lilis, H. 2014. Perbandingan Ketebalan Media terhadap Luas Permukaan Filter pada Biosand Filter untuk Pengolahan Air Gambut. JOM FTEKNIK Unri. 1 (2) : 1-10.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Endriani, D. 2012. Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Sawit Terhadap Daya Dukung dan Kuat Tekan pada Tanah lempung ditinjau dari UCT Dan CBR Laboratorium. Universitas Sumatra Utara. Medan.

Fitria, S. N. 2007. Penurunan Warna dan Kandungan Zat Organik Air Gambut dengan Cara Two Stage Coagulation. Jurnal Teknik Lingkungan.13 (1) : 20-26.

Herlambang, A dan Nusa, I. S. 2005. Aplikasi Teknologi Pengolahan Air Sederhana untuk Masyarakat Pedesaan. Kelompok teknologi pengelolaan air bersih dan limbah cair. Pusat pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan. BPPT. JAI 1 (2) : 113-122.

Ignasius, D. A. 2014. Kajian Jar Test Koagulasi-Flokulasi sebagai Dasar Perancangan Instalasi Pengolahan Air Gambut (IPAG) Menjadi Air Bersih, http://www.OPI.LIPI.go.id/data. (Diakses pada tanggal 06 Mei 2015).

Itnawita dan Subardi, B. 2012. Analisis Tembaga, Seng, dan pH dalam Air Minum. Jurnal Health Care. 2 (1) : 34-38.

Juwita, E. 2009. Penentuan Kadar Sulfat dalam Air Bersih. http:http://repository.usu.ac.id/bitstream/2009.pdf (Diakses pada tanggal 10 September 2016).

Kusnaedi. 2006. Mengolah Air Gambut dan Kotor untuk Air Minum. Penebar Swadaya. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Sekretariat Negara. Jakarta.

Musadad, A. 1998. Pengaruh Air Gambut terhadap Kesehatan dan Upaya Pemecahannya. Jurnal Litbangkes. 8 (01) : 8-13.

Nastiti , Y. Syarfi, D dan Syamsu, H. 2015. Penyisihan Warna, Zat Organik dan Kekeruhan pada Air Gambut dengan Kombinasi Proses Koagulasi-Flokulasi menggunakan Koagulan Aluminium Sulfat (AL2(SO4)) dan Membran Ultrafiltrasi. JOM FTEKNIK Unri. 2 (2) :1-7.

Naswir. 2009. Kajian Pemanfaatan Air Gambut untuk Air Minum Rumah Tangga, http://www.foxitsoftware.com. (Diakses pada tanggal 18 April 2015).

Natalina, F. 2006. Penurunan Warna dengan Karbon Aktif Tempurung Kelapa Sawit pada Air Gambut Sungai Sebangau Kota Palangkaraya. Tesis Pasca Sarjana. Universitas diponegoro.

Rubinata, A. 2014. Perancangan Alat Pengolahan Air Gambut Sederhana menjadi Air Minum Skala Rumah Tangga. Jurnal Mahasiswa Teknik Lingkungan UNTAN. 1 (1) : 5-12.

Said, N. I. 2012.Pengolahan Air sungai/gambut sederhana, BPPT, http://www.kelair.bppt.go.id.html. (diakses pada tanggal 22 Mei 2016).

Said, N. I dan Ruliasih. 2012. Penghilangan Kesadahan didalam Air Minum http:// www.kelair.bppt.go.id/.../BukuAirMinum/BAB9SADAH... (Diakses pada tanggal 10 September 2016).

Said, N. I dan Wahyu, W. 2010. Teknologi Pengolah Air Gambut Sederhana. Jurnal Nusa Idaman. 5 (8). 35-52.

Sutrisno, Muhdarina dan T. Ariful Amri. 2014. Pengolahan Air Gambut dengan Koagulan Cair Hasil Ekstraksi Lempung Alam Desa Cengar menggunakan Larutan H2SO4. JOM FMIPA Unri. 1 (2) :13-20.

Ulfa, I. 2012. Unsur Klor Memiliki Pengaruh Ganda pada Air. http://immabanget.blogspot.com/.../jurnal-kimia-lingkungan (Diakses pada tanggal 10 September 2016).

Usman, R. L. Darmayanti dan M. Fauzy. 2014. Pengolahan Air Gambut dengan Teknologi Biosand Filter Dual Media. JOM FTEKNIK Unri. 1 (2) : 11-26.

Terzaghi, K. 1987. Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa. Erlangga. Jakarta.

Wasisto, S. 1980. Laporan Penelitian Sumber Air Minum dan Cara Pembuangan Kotoran di Daerah Pasang Surut Rantau Rasau Jambi. Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan. Badan Litbangkes Depkes RI. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/dli.4.1.p.39-52

Refbacks

  • There are currently no refbacks.