Analisis Beban Pencemaran Tambak Udang di Sekitar Sungai Kembung Kecamatan Bantan Bengkalis

Ronitua Saut Marito Harianja, Sofia Anita, Mubarak Mubarak

Abstract


Research on pollution load of shrimp ponds around Sungai Kembung in Bengkalis Island Riau Province cultivate shrimp with intensive cultivation technology. Feeding that is not appropriate for size can contribute nitrate and phosphate levels to nature that can trigger eutrophication. The purpose of this research is to analyze the pollution load BOD5, DO, NO3 - dan PO4-3 at Sungai Kembung. The results showed that pollutant concentrations in the River Kembung had crossed the threshold according to KepMen LH No 51/Men-KLH/2004 which is destined for marine biota. The pollution load BOD5 shows that Statiun 2 is the highest station receiving pollution loads equal to 16.094 tons/month. Nitrate pollution load on the Station 2 is the highest station to receive pollution load is equal to 39 tons/month. The pollution load of phosphate indicates that the Station 2 is the highest station to receive pollution load that is equal to 38 tons/month. The pollution load of DO indicates that the smallest contamination load (the most polluted) is on the Station 1 equal to 278 tons/month.


Keywords


pollution load; Nitrate; Phosphate; Shrimp ponds; Eutrophication

Full Text:

PDF

References


Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis, 2017.

Fransisca A., 2011, Tingkat Pencemaran Perairan Ditinjau Dari Pemanfaatan Ruang Di Wilayah Pesisir Kota Cilegon, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 22 No. 2, Agustus 2011, hlm.145 – 160.

Harmayani K.D., dan Konsukartha. I.G.M, Pencemaran Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik di Lingkungan Kumuh Studi Kasus Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung, Jurnal Permukiman Natah, Vol. 5 No. 2 Agustus 2007: 62–108.

Kamal E. dan Suardi M. L., 2004, Potensi Estuaria Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat, Jurnal Mangrove dan Pesisir, Vol. IV No. 3/2004.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 115 tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut, Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Moertinah S., 2010, Kajian Proses Anaerobik sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Organik Tinggi, Jurnal Riset Pencegahan dan Pencemaran Industri, Vol.1, No.2, November 2010:104-114.

Mote N., 2017, Biodiversitas Iktiofauna di Muara Sungai Kumbe Kabupaten Merauke, Journal of Biology, Vol 10(1), 2017.

Mustafa A., dan Tarunamulia, 2009, Analisis Daya Dukung Lahan Tambak Berdasarkan pada Kuantitas Air Perairan di Sekitar Kecamatan Balusu Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan, Jurnal Riset Akuakultur Vol. 4 No. 3, Desember 2009: 395-406.

Ridwan M., Fathoni R., Fatihah I., Pangestu D. A., 2016, Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Empat Muara Sungai Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten, Al-Kauniyah Jurnal Biologi, Vol 9(1), 2016.

Romadhona B., Yulianto B., Sudarno, 2015, Fluktuasi Kandungan Amonia dan Beban Cemaran Lingkungan Tambak Udang Vaname Intensif dengan Teknik Panen Parsial dan Panen Total, Jurnal Saintek Perikanan Vol.11 No.2: 84-93, Februari 2016.

Rositasari R., dan Rahayu S. K., Sifat-Sifat Estuari dan Pengelolaannya, Jurnal Oseana, Volume XIX, Nomor 3: 21-31; ISSN 0216-1877.

Sudirman N., Husrin S., Ruswahyuni, Baku Mutu Air Laut untuk Kawasan Pelabuhan dan Indeks Pencemaran Perairan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Cirebon, Jurnal Saintek Perikanan, Vol. 9, No. 1, 2013: 14-22.

Zahid A., Syafei L. S. Susilowati R., 2014, Variasi spasio-temporal sebaran kumpulan ikan di Estuari Segara Menyan, Jurnal Iktiologi Indonesia, Vol 14(1):67-81.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/dli.5.1.p.12-19

Refbacks

  • There are currently no refbacks.