Degradasi Lahan dan Solusinya di Provinsi Riau, Indonesia

Elviriadi Elviriadi, M Sangap Siregar

Abstract


Characteristic of Land degradation in Riau Province in the study can be viewed as any change or disturbance to the land perceived to be deleterious or undesirable area, loss of the biological and loss of natural vegetation, local economic productivity and complexity of rain-fed cropland, urban sprawl, irrigated cropland, forest and commercial development combination of processes arising from company/human activities. The conclusion was based on peat in Riau severe damage as a result of the drying system with the creation of canalization that followed the burning of forests and massive land over the last 17 years. As a result, a decline in Riau land of which 90% is the deepest tropical peat swamp in the world. Data analysis based on the results of the observation that has been going on for one year found severe damage to turf conditions Riau has been uneven in some areas. Damage to peat mainland Riau impact on the soil surface as is the case in Kalimantan, which is about 2 centimeters (cm) per year. Result and discussion revealed some of solutions to address the threat of damage due to the sinking of Riau burning peat. 1). “Rewetting” technique. 2) Back to traditional ecological knowledge management from the indigenous people. Whatever, this research refer for government to rseformation policy mindset; from the economic (oil palm plantation) oriented to promote the balance of nature and sustainability development.


Keywords


Burning Peat; Rewetting Technique; Traditional Ecological Knowledge; Land Degradation

Full Text:

PDF

References


Chan, YK, XW Lim, dan J. Miettinen. 2010. Analisis vegetasi distribusi kebakaran di Asia Tenggara kepulauan pada tahun 2009. Dalam Prosiding Program Scientist Pertahanan Muda (YDSP) Congress 2010, 8 April 2010, Singapura.

Cochrane MA. interaksi sinergis antara fragmentasi habitat dan api di hutan tropis hijau. Biologi Konservasi. 2001; 15: 1515-1521. doi: 10,1046 / j.1523-1739.2001.01091.x. [Palang Ref].

Corlett RT. Ekologi tropis Asia Timur. New York: Oxford University Press; 2009.

Goldammer JG. Hutan terbakar. Sains Seri Baru. 1999; 284: 1782-1783.

Heil A, Langmann B, Aldrian E. gambut dan vegetasi emisi api Indonesia: Studi pada faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran kabut asap skala besar menggunakan model kimia atmosfer regional. Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Global. 2006; 12: 113-133. doi: 10,1007 / s11027-006-9045-6. [Palang Ref].

Hirano T, Segah H, Harada T, Limin S, Juni T, Hirata R, keseimbangan dioksida Osaki M. Karbon dari hutan rawa gambut tropis di Provinsi Riau, Indonesia. Global Change Biology. 2007; 13: 412-425. doi: 10,1111 / j.1365-2486.2006.01301.x. [Palang Ref].

Jaenicke J, Rieley JO, Mott C, Kimman P, Siegert F. Penentuan jumlah karbon yang tersimpan di lahan gambut Indonesia. Geoderma. 2008; 147: 151-158. doi: 10,1016 / j.geoderma.2008.08.008. [Palang Ref].

Jauhiainen J, Limin S, Silvennoinen H, Vasander H. Karbon dioksida dan metana fluks di gambut tropis dikeringkan sebelum dan sesudah restorasi hidrologi. Ekologi. 2008; 89: 3503-3514. doi: 10,1890 / 07-2038,1. [PubMed] [Palang Ref].

Jauhiainen J, Takahashi H, Heikkinen JEP, Martikainen PJ, fluks Vasander H. Karbon dari lantai hutan rawa gambut tropis. Global Change Biology. 2005; 11: 1788-1797. doi: 10,1111 / j.1365-2486.2005.001031.x. [Palang Ref].

Raja RB. Tanah prinsip pemetaan tutupan: A kembali ke dasar-dasar penafsiran. International Journal of Remote Sensing. 2002; 23: 3525-3545. doi: 10,1080 / 01431160110109606. [Palang Ref].

Kool DM, Buurman P, Hoekman DH. Oksidasi dan pemadatan dari kubah gambut yang runtuh di Provinsi Riau Tengah. Geoderma. 2006; 137: 217-225. doi: 10,1016 / j.geoderma.2006.08.021. [Palang Ref].

Langner A, Siegert F. Spatiotemporal terjadinya kebakaran di Kalimantan selama 10 tahun. Global Change Biology. 2009; 15: 48-62. doi: 10,1111 / j.1365-2486.2008.01828.x. [Palang Ref].

Morrogh-Bernard H, Husson S, Halaman SE, Rieley JO. Status populasi orangutan Borneo (Pongo pygmaeus) di hutan rawa gambut Sebangau, Central Provinsi Riau, Indonesia. Konservasi biologi. 2003; 110: 141-152. doi: 10,1016 / S0006-3207 (02) 00.186-6. [Palang Ref].

Halaman SE, Bank C. Tropical lahan gambut: Distribusi, luas dan penyimpanan karbon-ketidakpastian dan kesenjangan pengetahuan. Lahan gambut International. 2007; 2: 26-27.

Halaman SE, Hoscilo A, Wösten H, Jauhiainen J, Silvius M, Rieley J, Ritzema H, Tansey K, Graham L, Vasander H, Suwido L. Restorasi ekologi lahan gambut tropis dataran rendah di Asia Tenggara: pengetahuan saat ini dan arah penelitian masa depan. Ekosistem. 2009; 12: 888-905. doi: 10,1007 / s10021-008-9216-2. [Palang Ref].

Halaman SE, Siegert F, Rieley J, Boehm H-DV, Jaya A, Limin S. Jumlah karbon dilepaskan dari gambut dan kebakaran hutan di Indonesia selama 1997. Nature. 2002; 420: 61-65. doi: 10.1038 / nature01131. [PubMed] [Palang Ref].

Rieley, JO, dan SE Page, eds. 2005. Penggunaan Wise lahan gambut tropis: Fokus di Asia Tenggara. Wageningen, Belanda: Alterra-Wageningen University dan Pusat Penelitian dan Uni Eropa INCO-STRAPEAT dan RESTORPEAT Kemitraan.

Siegert F, Ruecker G, Hinrichs A, Hoffmann AA. Peningkatan kerusakan dari kebakaran di hutan login selama kekeringan disebabkan oleh El Nino. Alam. 2001; 414: 437-440. doi: 10.1038 / 35.106.547. [PubMed] [Palang Ref].

Silvius M, Diemont H. Deforestasi dan degradasi lahan gambut. Lahan gambut International. 2007; 2: 32-34.

Wahyunto, S. Ritung, dan H. Subagjo. 2003. Maps daerah distribusi lahan gambut dan kandungan karbon di Sumatera, 1990-2002. Bogor, Indonesia: Wetlands International-Indonesia Program & Wildlife Habitat Canada (WHC).

Wahyunto, S. Ritung, Suparto, dan H. Subagjo. 2004. Peta wilayah distribusi lahan gambut dan kandungan karbon di Provinsi Riau, 2000-2002. Bogor, Indonesia: Wetlands International-Indonesia Program & Wildlife Habitat Canada (WHC).

Wösten JHM, Berg J, Eijk P, Gevers GJM, Giesen WBJT, Hooijer A, Idris A, PH Leenman, Rais DS, Siderius C, Silvius MJ, Suryadiputra N, Wibisono IT. Hubungan timbal balik antara hidrologi dan ekologi dalam api terdegradasi hutan rawa gambut tropis. Pengembangan Sumber Daya Air. 2006; 22: 157-174. doi: 10,1080 / 07900620500405973. [Palang Ref]




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/dli.6.1.p.26-36

Refbacks

  • There are currently no refbacks.